Pengamatan cuaca yang akurat sangat penting untuk pengelolaan manajemen resiko kebakaran pada hutan. Pengukuran parameter yang tepat seperti kecepatan angin, arah angin, suhu, kelembaban relatif, titik embun, dan curah hujan memberikan penilaian yang dapat diandalkan tentang kondisi saat ini dan memungkinkan prakiraan cuaca yang lebih baik sehingga menghasilkan kemungkinan-kemungkinan dalam sifat kebakaran yang lebih baik.
Pentingnya pengukuran yang tepat waktu dan tepat tidak dilebih-lebihkan, karena kondisi cuaca secara langsung mempengaruhi perilaku kebakaran dan asap, kondisi bahan-bahan atau material di alam yang mudah terbakar, dan pada akhirnya, keselamatan petugas pemadam kebakaran dan masyarakat dipertaruhkan.
Kevin Osborne, kandidat gelar master dalam ilmu kehutanan di California Polytechnic State University, adalah petugas pemadam kebakaran tahun pertama dan anggota kru sepuluh orang di Sequoia Wildland Fire Module (WFM) di Springville, Hutan Nasional Sequoia California. Osborne mencatat bahwa kru Sequoia WFM berspesialisasi dalam memantau dan mengelola kebakaran dan dilatih untuk memadamkan kebakaran hutan bila diperlukan. Dia mengatakan bahwa krunya akan “memotong garis tembak, menggunakan gergaji mesin, mendaki dari sini ke ujung bumi, dan melakukan apa pun untuk mengontrol kebakaran”.
Osborne berada di tempat kejadian di Api Domba musim panas lalu, yang disulut oleh petir pada 16 Juli 2010 di Taman Nasional Kings Canyon. Api menyebar ke Hutan Nasional Sequoia, dan akhirnya dapat diatasi di sepanjang sisi baratnya.
Sebagai bagian dari praktik terbaik manajemen kebakarannya, Sequoia WFM menggunakan HOBO® Weather Station untuk mengumpulkan data parameter cuaca setiap jam untuk membantu dalam antisipasi kebakaran hutan. Data diunduh setiap hari, dibuat grafiknya menggunakan perangkat lunak HOBOware® dan ditinjau selama briefing pagi untuk menginformasikan kru tentang tren cuaca kebakaran terbaru.
Osborne melaporkan bahwa dalam satu contoh, selama operasi pemadaman malam yang diadakan untuk menahan api, weather station atau stasiun cuaca diatur untuk pembacaan setiap setengah jam, karena kegelapan membuat sulit untuk menggunakan peralatan cuaca sabuk tradisional (psikrometer sling untuk mengukur kelembaban, angin meteran, dan tabel konversi).
Meskipun digunakan sebagai data observasi pada briefing pagi selama Kebakaran Domba, Osborne mengatakan bahwa Analis Perilaku Kebakaran dapat dipantau menggunakan data cuaca yang dikumpulkan di masa depan sebagai masukan untuk perangkat lunak pemodelan kebakaran seperti FSpro (aplikasi pemodelan prediktif yang melihat kemungkinan penyebaran api). Dengan cara ini, informasi yang didapat dari HOBO Weather Station dapat memberikan kontribusi yang lebih besar pada peningkatan pemahaman dan pengetahuan tentang perilaku kebakaran, sehingga lebih jauh lagi meningkatkan petugas pemadam kebakaran dan keselamatan publik.